Minggu, 19 Desember 2010

Konsep Dasar Mengolah Susenas dengan SPSS

Survei Sosial Ekonomi Nasional atau Susenas sering saya ulas di blog ini, baik dari sisi kekurangan dan kelebihan maupun informasi terbaru tentang Susenas. Kali ini saya coba share pengalaman dalam mengolah Susenas dengan SPSS yaitu software statistika yang sering digunakan oleh pengolah data di Indonesia. Sebelumnya saya ingatkan bahwa apa yang saya tulis disini sekadar satu dari banyak cara yang bisa dilakukan dengan software SPSS, jadi bukan suatu langkah-langkah baku dalam pengolahan data Susenas atau data lainnya. Bisa saja dianggap sebagai Trik!
Pemboboton Data
Susenas adalah sebuah survey artinya hanya responden yang terambil acak berdasarkan metode sampling tertentu, bukan pendataan seluruh penduduk seperti Sensus! Jadi hasil dari sampel acak ini supaya bisa menggambarkan kondisi Indonesia, maka setiap responden rumahtangga diboboti dengan nilai tertentu. Bahasa mudahnya setiap responden terpilih memakili sekian banyak penduduk, jumlah keterwakilannya disebut pembobot. Pembobot di Susenas ada 2 yaitu pembobot rumah tangga untuk data rumah tangga dan pembobot individu untuk data individu.


Jadi dalam mengolah data Susenas dengan SPSS, langkah wajib yang harus dilakukan sebelum melakukan pengolahan lebih lanjut adalah melakukan pembobotan data. Umumnya variable pembobot dalam data Susenas diberikan pada variable terakhir di dalam data mentah Susenas, kadang dinamakan “weind” atau “wert” atau nama lain, yang jelas besarannya lebih dari 10. Langkah di SPSS bisa dilihat dalam gambar, disini Anda tinggal masukan varibel pembobot ke dalam box “Frequency Variabel” yang aktif setelah option “Weight cases by” dipilih. Anda tinggal scroll-down variable yang ada disamping, setelah ditemukan klik variable pembobot tersebut dan klik tombol panah kecil dan otomatis didalam box frequency variable muncul nama variable pembobotnya.
Filtering Data
Filtering data ini istilah saya saja, maksudnya adalah langkah yang sering dilakukan untuk mendapatkan hasil pengolahan data sesuai kriteria yang kita inginkan. Misalnya kita ingin membuat tabulasi penduduk dengan kriteria umur balita maka kita melakukan filter data khusus penduduk yang mempunyai umur kurang dari 5. Bisa saja filtering melibatkan banyak variable, misalnya anak yang sedang sekolah di SD sederajat, maka kriteria pertama adalah penduduk yang saat ini sedang sekolah dan kriteria kedua adalah anak yang pernah/sedang sekolah di SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Walaupun terkesan mudah, tetapi ternyata banyak orang yang sering salah menyusun sebuah kriteria dalam filtering data ini. Salah satunya adalah penggunaan operator DAN (and) dan ATAU (or). Misalnya kita ingin filter penduduk tidak produktif yang didefinisikan penduduk dengan umur kurang dari 15 tahun (umur<15) dan umur lebih dari 64 tahun (umur>64). Mana yang benar dalam penulisan kreteria filter: umur<15 DAN umur>64 dibandingkan dengan umur<15 ATAU umur>64 mana yang benar? Konsep yang sederhana tetapi masih banyak salah, jawaban yang benar adalah ATAU, walaupun didefinisi sebelumnya disebut dengan ‘dan’. Kita ingat kembali konsep himpunan dengan diagram ven untuk bisa paham kapan kita gunakan operator DAN – ATAU. Konsep ini sangat penting untuk dipahami karena hampir semua filtering menerapkan konsep DAN – ATAU ini.
Untuk penerapan di SPSS, langkahnya sangat mudah seperti ditunjukan gambar di atas. Hanya klik menu Data+Select Cases. Setelah itu klik tombol “IF” dengan mengaktifkan dahulu opsi “If Condition is Satisfied”. Tinggal Anda ketikan filter yang Anda inginkan, atau juga bisa memanfaatkan list variable yang ada disamping jendela tersebut. Penulisan operator DAN bisa dituliskan AND atau simbol “&”, sedankan ATAU bisa dituliskan OR atau tanda “ I “. Perlu diingat bahwa operator AND akan diproses terlebih dahulu dibandingkan operator OR. Jadi jika ada banyak operator, sebaiknya untuk operator OR bisa di awali dengan kurung buka diakhirnya kurung tutup, misalnya: jk=2 AND (umur<=14 OR umur>=65). Disini filter umur diproses dahulu, kemudian proses selanjutnya menjalankan operator AND.
Mungkin itu dulu 2 konsep dasar pengolahan data Susenas di SPSS, saya ingatkan kembali bahwa langkah ini bukan langkah baru, mungkin saja ada cara baru di SPSS yang berbeda, maka penulis ingin bisa sharing dengan Anda. Semoga tip sederhana ini makin bisa mengenalkan Susenas untuk masyarakat umum. Dan kita harus berdoa bersama supaya Pemerintah mau menggratiskan data, minimum gratis untuk akademika perguruan tinggi, supaya penelitian di perguruan tinggi makin maju saja.

Penerapan Regresi Linier Bidang Kesehatan dari Susenas

Sebuah penelitian dengan menggunakan beberapa variabel umumnya bertujuan mengetahui hubungan antar variabel tersebut. Hubungan antar variabel dapat bersifat kedekatan (korelasi) atau hubungan sebab-akibat dimana satu atau lebih variabel mempengaruhi peubah lainnya. Peubah yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas (independent variables) atau peubah penjelas (predictor), sedangkan variabel yang dipengaruhi adalah variabel tidak-bebas (dependent variables) atau peubah respon (response variables). Hubungan peubah respon dengan peubah penjelas ini bisa dirumuskan dengan persamaan matematika yang sering dikenal sebagai persamaan/model regresi.
Sedangkan hubungan peubah-peubah penjelas dengan satu peubah respon yang bisa digambarkan dalam garis lurus maka disebut persamaan regresi linier, dan jika bisa digambarkan dengan garis yang tidak lurus maka disebut regresi non-linier. Sedangkan regresi linier yang melibatkan 1 peubah respond an 1 peubah penjelas disebut regresi linier sederhana. Sedangkan yang melibatkan 1 peubah respon dan banyak peubah penjelas maka disebut regresi linier berganda.
Mungkin untuk penjelasan singkat tentang regresi linier cukup disini dulu, walaupun sebenarnya masih banyak informasi yang perlu diketahui dari regresi ini, misalnya: pengujian model regresi, ukuran baik-tidaknya model regresi yang kita buat, asumsi-asumsi yang harus dipenuhi (linier, sisaan saling bebas, ragam sisaan homogen, sisaan harus normal, variabel penjelas harus saling bebas), ada juga pengaruh data ekstrim atau pencilan, dan masih banyak lagi. Untungnya sumber info di atas bisa diperoleh dari internet.
Penerapan ke Sumber Data Susenas
Susenas adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional yang pendataannya dilakukan tiap bulan Juli setahun sekali. Unit yang disurvei adalah rumahtangga, jadi selain informasi tentang rumahtangga juga tersedia data anggota rumah tangganya juga, data orang-perorang rumah tangga tersedia juga. Tentunya info yang ada hanya terbatas informasi umum, tidak spesifik nama dan alamat.
Data Susenas sangat kaya sekali dengan informasi sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Untuk untuk diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang luas untuk membuat sebuah model regresi dari fenomena sosial khususnya rumah tangga.
Bidang Kesehatan
Perlu dicoba untuk melihat hubungan sebab-akibat antara veriabel-varibael yang berhubungan dengan bidang kesehatan, seperti berikut ini:
Pengaruh dari jumlah anggota rumah tangga yang sakit terhadap peubah respon pengeluaran khusus kesehatan per bulan perkapita. Disini diasumsikan bahwa makin banyak anggota rumahtangga yang sakit maka akan berpengaruh ke besar pengeluaran khusus kesehatan. Bisa juga memasukan peubah penjelas jumlah balita di rumahtangga sehingga kita bisa gunakan metode regresi linier ganda dengan dua variabel penjelas. Selain itu bisa dimasukan peubah penjelas lain seperti jumlah anggota keluarga, jumlah anggota rumahtangga bukan usia produktif, jumlah anggota yang pernah rawat jalan/inap, dan masih banyak lagi.
Itulah salah satu contoh sebuah topik studi dengan menggunakan metode regresi linier ganda dari sumber data susenas untuk bidang kesehatan. Penulis sadar sebenarnya masih banyak info yang kurang, baik info tentang regresi, atau susenas atau penerapannya; tetapi ini sebuah awal (seperti tag line blog ini), jadi Andalah yang bisa menentukan langkah berikutnya. Semoga artikel ini bisa memberikan inspirasi Anda.

Cara Menentukan Responden di Rumahtangga Terpilih

Dalam penelitian survei rumah tangga, kadang kita harus menentukan siapa wakil anggota rumahtangga yang menjadi narasumber atau yang diwawancarai. Kadang interviewer memilih siapa saja yang ada dan bisa ditemui pertama kali di rumahtangga tersebut. Ternyata langkah ini dapat menimbulkan bias sample yang dapat merusak informasi yang kita kumpulkan. Terus apa salahnya? Mungkin salah satu alasannya adalah orang yang sering dirumah (berpeluang besar menjadi responden) mempunyai kebiasaan/pengetahuan yang berbeda dengan orang yang sering berpergian. Misalnya survei tentang acara TV, kalau responden kita banyak yang sering dirumah maka bisa jadi informasi yang diperoleh bisa over-estimated, sebaliknya jika responden orang yang suka keluar rumah maka informasi yang diperoleh malah uder-estimated.
Di Indonesia yang latar budayanya masih kuat, biasanya kepala keluarga laki-laki yang sering menemui orang-orang yang belum dikenal. Sehingga mungkin cara terbaik adalah menemui dahulu kepala keluarga, kemudian baru menerangkan ke mereka bahwa kita butuh responden dari salah satu anggota rumah tangga bersangkutan.
Umumnya untuk mendapatkan sample responden dari sejumlah anggota rumahtangga yang terpilih menggunakan metode ulang-tahun, Kish-Grid, dan Kuota.
Metode ulang-tahun digunakan dengan cara mencari anggota rumahtangga yang baru saja merayakan ulang tahunnya atau mau merayakannya. Secara teori jelas setiap anggota rumahtangga mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai responden. Tetapi cara ini ternyata mempunyai kelemahan, yaitu tidak seimbangnya jumlah sample menurut gender dan kelompok umur. Kadang di Indonesia, masih banyak anggota rumah tangga yang tidak hafal ulang tahun keluarganya karena budaya merayakan ultah bukan sebagai hal utama dalam hidup, apalagi di daerah pedesaan dan rumah tangga dengan manula yang banyak.
Metode Kish-Grid, metode pemilihan responden ditentukan dengan tabel bilangan yang ditemukan oleh Leslie Kish (1949). Konsepnya sederhana, kita mendata/melisting anggota rumahtangga yang sesuai kriteria responden kemudian dengan nomor acak kita bisa menentukan anggota rumahtangga yang terpilih. Dalam berbagai penelitian, metode ini mempunyai tingkat penolakan dari calon responden yang tinggi. Pertanyaan awal dari interviewer biasanya menayakan “Berapa jumlah orang yang tinggal di sini?” Di negara maju, dimana banyak manula yang tinggal sendirian,
Pertanyaan seperti ini bisa menimbulkan kecurigaan yang tinggi. Tetapi di negara berkembang seperti Indonesia, mungkin tidak bermasalah karena umumnya orang tua masih tinggal dengan anggota keluarga lainnya. Untuk detail metode Kris-Grid bisa berkunjung di artikel sebelumnya “Metode Kish Grid untuk Memilih Responden”
Metode Kuota (Quota Sampling), merupakan metode yang banyak digunakan walaupun masih banyak juga yang memperdebatkan. Contohnya, jika kita punya 10 rumahtangga terpilih, maka kita pilih responden perempuan dan 5 rumahtangga, dan laki-laki di rumahtangga sisanya. Asumsinya adalah indikator rasio gender (laki terhadap perempuan) sekitar 1. Untuk keseimbangan umur, juga bisa diterapkan quota umur, misalnya dari 10 rumah tangga, pilih responden tertua di 5 rumahtangga dan sisa rumahtangga yang lain dipilih yang usia termuda. Selain gender dan usia, bisa juga diterapkan quota menurut mobilitasnya seperti lama di rumah (ibu rumahtangga, pensiunan, pengangguran) dan lama di luar rumah (pekerja atau mahasiswa). Untuk menentukan jumlah samplenya, harus didasarkan dari asumsi yang benar. Misalnya berdasarkan data sensus sebelumnya.
Nah itulah salah satu cara bagaimana kita memilih responden di unit sample yang terpilih (rumahtangga). Semoga bisa memberikan informasi yang berguna dalam meningkatkan kualitas data yang diperoleh dari lapangan. Jadi ingat pepatah statistika “Garbage In, Garbage Out”, kalau data yang dikumpulkan berkualitas sampah, maka hasil analisanya juga akan sampah juga. Statistik tidak ada model daur ulang 3R seperti sampah beneran!

Jumat, 17 Desember 2010

SPSS Versus Excel

 SPSS Versus Excel
Beberapa alasan mengapa masih melakukan banyak hal di Excel dibandingkan SPSS:
§  Bagi kebanyakan orang, kurva belajar adalah jauh lebih sedikit curam dengan Excel: Belajar SPSS awalnya pengalaman yang tidak menyenangkan. Ia memiliki banyak pilihan yang tidak masuk akal sulit untuk kita memahaminya hingga Anda telah menghabiskan banyak waktu dengan program ini. Setelah Anda telah belajar perangkat lunak Anda akan kagum bahwa anda pernah hidup tanpa itu ( atau beberapa paket analisis data lainnya ), akan tetapi sampai saat itu Anda akan menghabiskan banyak waktu mengutuk.
§  Ini mahal. Terutama jika Anda sudah memiliki Excel. Berharap untuk menghabiskan lebih dari $ 1.700 untuk salinan.
§  Charts lebih mudah untuk mengelola / pengendalian dalam Excel: Ini menurut  pendapat saya. Sementara SPSS memiliki banyak fitur charting rapi, mereka tidak dinamis sebagai fungsi bagan Excel itu sendiri - yaitu, saat Anda membuat presentasi, Anda sering harus pergi kembali dan men-tweak grafik atau mengatur ulang data atau mengatur ulang bar-bar. In Excel, this is as easy as editing the underlying spreadsheet, which would automatically update the Powerpoint. Dalam Excel, ini adalah semudah mengedit spreadsheet yang mendasari, yang secara otomatis akan memperbarui Powerpoint tersebut. Dalam SPSS, Anda harus menciptakan grafik dan memperbanyak itu ke dalam presentasi.
§  Lebih fleksibel menggunakan fungsi: Excel memiliki lebih banyak fungsi daripada SPSS daan memberi Anda fleksibilitas yang lebih dalam bagaimana Anda menggunakan mereka.

SPSS

Pengertian SPSS
            SPSS (singkatan dari: Statistical Package for the Social Sciences) adalah program komputer yang dipakai untuk analisa statistika. Sejak tanggal 28 Juli 2009, SPSS disebut sebagai PASW (Predictive Analytics SoftWare), karena perusahaan ini telah dibeli oleh perusahaan IBM dengan harga US$1,2 milyar.
            Dalam era dimana teknologi informasi telah berkembang pesat, setiap perusahaan seharusnya dapat memanfaatkan data dan informasi, baik yang telah dimilikinya maupun yang dapat diperoleh diluar instansinya, untuk mengambil keputusan yang tepat dan obyektif. Kepekaan dan keakuratan pengambilan keputusan akan dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode dan teknologi yang tepat serta keahlian dan ketrampilan yang handal.
                SPSS Indonesia mewakili SPSS Inc., produsen software statistik dan data mining yang berkedudukan di Chicago, USA, untuk wilayah Indonesia.
                SPSS menyediakan beraneka ragam software, yang umum maupun spesifik. Untuk mengoptimalkan investasi suatu perusahaan/instansi pembeli software, kami menyediakan fasilitas training bagi konsumen, baik yang bersifat umum maupun dirancang khusus untuk kebutuhan spesifik perusahaan. Sebagai perwakilan dari SPSS Inc., yang merupakan suatu perusahaan internasional, paket-paket training kami bersertifikat internasional.
            Software Statistik dan Data Mining SPSS sangat mudah digunakan (user-friendly) dan mempunyai banyak fasilitas untuk mempersiapkan, mengolah dan menganalisis data secara statistik. Software maupun training tersedia dalam berbagai modul yang dapat dipilih sesuai kebutuhan konsumen. Juga tersedia software untuk membantu pembuatan kuesioner serta pemasukan data secara otomatis. Modul-modul training kami susun sesuai modul software.
            Pada setiap pelaksanaan pelatihan statistik aplikasi, kami selalu menggunakan bantuan software SPSS, sebab tanpa bantuan software , statistik aplikasi sangat  sulit  dijalankan.

Kelebihan SPSS
            Bergembiralah dengan kemudahan yang kita dapatkan. Dengan sebuah program yang luar biasa anda dapat membuat perhitungan statistik dari penelitian anda sebanyak apapun itu. Hanya dengan beberapa langkah mudah dan cepat. Sambutlah pahlawan dalam bidang statistik ini yang terkenal dengan nama program SPSS. SPSS itu sendiri merupakan program statistik yang paling popular di dunia. Selain digunakan lebih dari 250.000 perusahaan di Amerika dan jutaan di seluruh dunia, program ini juga bisa diterapkan pada berbagai bidang, seperti farmasi, kedokteran, bisnis dan sebagainya. Hebat khan?
            Ok, mari sedikit kita berkenalan dengan pahlawan kita ini. Ketika anda membuka SPSS maka anda akan melihat dua lembaran kerja di sana yaitu data view dan variabel view. Data view adalah lembaran yang menampilkan data-data sekaligus tempat kita mengimput. Sedangkan variabel view adalah tempat menginput dan mengedit variabel yang kita inginkan,
            Secara umum, tampilan menu yang terdapat pada data view sama dengan aplikasi under windows lainnya. Menu-menu yang khas di SPSS adalah sebagai berikut:
            Data, merupakan menu untuk memodifikasi data secara keseluruhan seperti mengurutkan data, menggabungkan data dll.
            Transform, yaitu menu untuk mentranformasikan data berdasar kriteria tertentu seperti penjumlahan antar variabel, recoding, dll.
            Analize, menu untuk mengolah data seperti korelasi, regresi, uji-t, dll.
            Graph, menu untuk memvisualisasikan data seperti histogram, scatter-plot, boxplot dll.
            Utillities, menu pendukung yang berisi: informasi variabel, informasi file, menu editor dll. Sedangkan pada variabel view terdapat menu-menu sebagai berikut Name. Kolom ini untuk memberi nama variabel. Nama variabel yang kita tuliskan disini akan muncul pada data editor. Pemberian nama harus diawali dengan huruf, tidak bisa dimulai dengan angka. Maksimal hanya bisa berisi 8 karakter.
            Type untuk menyesuaikan jenis data yang anda masukkan, apakah numeric,string (data nominal yang berupa huruf ex: nama) atau yang lainnya. Klik ikon dalam kolom type maka akan muncul kotak dialog variabel type untuk melakukan perubahan tertentu. Pada kotak dialog ini anda bisa juga mengubah lebar kolom (Width) dan karakter desimal (Decimal Places).
            Label. Kolom ini berfungsi untuk memberi label pada variabel yang kitainginkan. Misalnya kita mempunyai variabel “nama” pada kolom pertama, variabel tersebut bisa kita beri label "nama responden". Contoh lainnya bila kita mempunyai variabel dengan nama "skala1", kita bisa mendefinisikan lebih jelas dengan memberi label sesuai dengan nama skala kita sebenarnya, misalnya "skala kecemasan" dll. Pemberian label ini sangat penting karena pada hasil analisis (output) akan tercetak label yang telah kita definisikan ini. Tercetaknya label pada output akan sangat membantu dalam interpetasi output tersebut.
            Value. Kolom ini berfungsi untuk medefinisikan value data dari variabel yang dimaksud. Pemberian value ini biasanya untuk data yang bersifat ordinal dan interval. Klik ikon pada kolom value maka akan muncul kotak dialog value labels. Misalnya pada variabel gender kita akan mendefinisikan jenis kelamin dengan melakukan pemberian label. Yang perlu kita lakukan adalah mengisi [Value] dan [Value label] lalu klik [Add]. Lakukan ini untuk semua value kemudian klik [OK]. Setelah pemberian value ini maka pada variabel gender kita tidak perlu menuliskan laki-laki dan perempuan melainkan cukup mengisi 1 untuk laki-laki dan 2 untuk jenis kelamin perempuan.
            Missing. Kolom ini berfungsi untuk mendefinisikan missing value yang ada dalam data kita. Yang dimaksud missing value disini adalah jika ada data kosong dalam data kita. Data kosong bisa disebabkan karena tidak tersedianya data atau sebab lain misanya pada pengisian skala ada item-item yang terlewat oleh responden. Untuk mengaktifkan kotak dialog missing value, klik ikon pada kolom missing. Pada form Discrete missing value isikan angka yang akan dijadikan pengganti missing value, misalnya 9, 99, 999 dsb. Misalnya jika kita memilih angka 9 maka setiap ada data yang tidak diisi (missing value) angka 9 yang harus diisikan, jangan dibiarkan kosong!
            Coloumn. Fungsi menu ini adalah untuk mengubah jumlah karakter yang dapat dimasukkan pada suatu variabel tertentu. Bila kita mengisi coloumn dengan angka 2 maka hanya dua digit data saja yang dapat dimasukkan pada variabel tersebut.
            Align. Menu ini mengatur posisi data pada tiap cell. Pilihan posisinya ada tiga yaitu left, right dan center.
            Measurement. Menu ini mendefinisikan jenis data apa yang kita punyai. Pilihan yang ada adalah scale, nominal dan ordinal.

LOWONGAN KERJA STATISTISI

Lowongan Statistisi di Kso Sucofindo Surveyor Indonesia

25 Des 2010 ... Informasi Pekerjaan info lowongan statistisi di kso sucofindo surveyor indonesia 0. Dapatkan lowongan kerja terbaru seputar info lowongan ...
www.lowongandi.com
www.lowongandi.com/cari/info+lowongan+statistisi+di+kso+sucofindo+surveyor+indonesia.html


5 Okt 2010 ... 2010-11-21T20:07:00Z, Info Lowongan Statistisi di KSO SUCOFINDO - SURVEYOR INDONESIA, info lowongan statistisi di kso sucofindo surveyor ...
www.lowongandi.com

Manfaat Statistika


Manfaat Statistika

Manfaat statistika dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam sebagai contoh sederhana:
  • Bagi ibu-ibu rumah tangga mungkin tanpa disadari mereka telah menerapkan statiska. Dalam membelanjakan uang untuk kebutuhan keluarganya sering melakukan perhitungan untung rugi, berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan setiap bulannya untuk uang belanja, listrik, dll.
  • Sebagai mahasiswa, selain statistika dipelajari secara formal sebenarnya kita sudah menggunakannya dalam perhitungan Indeks prestasi.
  • Dalam dunia bisnis, para pemain saham atau pengusaha sering menerapkan statistika untuk memperoleh keuntungan. Seperti peluang untuk menanamkan saham.
  • Sedangkan dalam bidang industri, statistika sering digunakan untuk menentukan keputusan. Contohnya berapa jumlah produk yang harus diproduksi dalam sehari berdasarkan data historis perusahaan, apakah perlu melakukan pengembangan produk atau menambah varian produk, perlu tidaknya memperluas cabang produksi, dll.

Manfaat Statistik dalam Penelitian

Statistik arti sempit sebagai data berperan dalam penelitian untuk mengenali atau menunjukkan adanya masalah (problem identification). Dengan tersedianya data statistik dalam berbagai jenis yang dikumpulkan dari waktu ke waktu, akan mudah dilihat adanya masalah.
Manfaat statistic dalam penelitian social dapat kita bagi untuk empat keperluan, yaitu:
•    Statistika digunakan untuk menyusun, meringkas atau menyederhanakan data. Data yang diperoleh dari suatu penelitian survey dengan topic tertentu biasanya tidak hanya besar dalam jumlah respondennya, tetapi juga mencakup banyak informasi. Oleh karena itu, peneliti memerlukan cara untuk menyusun dan menyederhanakannya agar kegiatan tersebut dapat dilanjutkan.
•    Statistika digunakan untuk membantu peneliti dalam merancang kegiatan survey atau eksperimen yang dapat memperkecil biaya untuk mendapatkan informasi dalam jumlah tertentu. Kegunaan statiska yang kedua ini berkaitan dengan metodologi dan inferensi (pengambilan keputusan) secara statistika.
•    Statistika digunakan peneliti untuk menetapkan metode yang terbaik dalam penarikan kesimpulan (inferensi) sesuai dengan teknik pengambilan sampel tertentu.
•    Kegunaan statistika yang terakhir adalah dalam mengukur baik tidaknya (goodness) sebuah inferensi. Selain membantu peneliti untuk menggambarkan data, sumbangan utama statistika lainnya adalah dalam melakukan evaluasi terhadap baik tidaknya suatu inferensi.

Pengertian Statistik

Pengertian Statistik

Secara etimologis kata "statistik" berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata "statistik" diartika sebagai "kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada "kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)" saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya "ilmu statistik", sedang kata statistic diartika sebagai "ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel," yaitu sebagai lawan dari kata "parameter" yang berarti "ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi".
sumber : Pengantar Statistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

ESENSI STATISTIKA
Ada tiga hal yang sangat penting dari statistika yaitu:
  • Data yang tersedia / data historis.
Merupakan suatu nilai numerik yang diperoleh dari keterangan masa lampau. Diolah menjadi informasi yang nantinya berguna dalam menentukan keputusan
  • Kriteria Keputusan
Dalam Statistika kita sering dihadapkan pada beberapa pilihan. Masing-masing pilihan memiliki nilai/ manfaat dan konsekuensi yang harus diambil atau dengan kata lain kita harus menentukan keputusan. Dari pilihan-pilihan tersebut akan muncul berbagai kriteria keputusan. Sama halnya dengan pilihan, masing-masing kriteria keputusan memiliki manfaat dan akibat bagi kita
  • Ada Keputusan

Statistik adalah sebagai alat pengolah data angka. Stasistik dapat juga diartikan sebagai metode/asas-asas guna mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan dengan statistik sering digunakan metode statistic yaitu metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis & menginterpretasikan data statistik. Statistika dapat pula diartikan pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan analisis. Jadi statistik adalah produk dari kerja statistika.